Oke, kita ngomongin soal salah satu game paling emosional, paling nendang ke hati, dan paling memorable sepanjang masa: The Last of Us. Game ini bukan sekadar “main tembak-tembakan sambil ngumpet di balik tembok”. Nope. Ini adalah pengalaman sinematik penuh drama, ketegangan, dan momen-momen yang bakal bikin lo nangis kayak lagi nonton drama Korea pas putus cinta.
Cerita yang Nendang Habis
Buat lo yang belum pernah main (atau baru denger), The Last of Us adalah game buatan Naughty Dog, developer yang juga bikin Uncharted. Ceritanya tentang Joel, seorang bapak-bapak tangguh, dan Ellie, anak cewek remaja yang imut tapi bisa tusuk zombie pakai pisau. Mereka berdua harus bertahan hidup di dunia yang hancur gara-gara wabah jamur Cordyceps yang bikin manusia berubah jadi monster.
Kekuatan utama game ini jelas ada di ceritanya. Bukan cuma soal zombie-zombiean, tapi lebih ke hubungan manusia. Tentang kehilangan, harapan, dan apa artinya "bertahan hidup". Dari awal game aja kita langsung digas pakai adegan yang heartbreaking banget—dan itu baru 10 menit pertama. Serius, hati-hati.
Karakter yang Gak Bisa Dilupain
-
Joel: Awalnya kelihatan kayak karakter tipikal “cowok keras kepala”, tapi makin lama kita ngerti kenapa dia gitu. Dia punya trauma, kehilangan, dan rasa tanggung jawab yang luar biasa besar.
-
Ellie: Cewek kecil yang nggak kecil secara karakter. Cerdas, keras kepala, dan punya selera humor yang khas. Tapi yang paling penting, dia bikin kita peduli. Kita pengen dia selamat. Kita pengen dia bahagia.
Interaksi mereka berdua tuh nggak pernah ngebosenin. Kadang lucu, kadang bikin tegang, dan kadang bikin kita diem sejenak sambil mikir, “anjir, ini game kenapa emosional banget ya?”
Gameplay yang Tegang tapi Memuaskan
Secara gameplay, The Last of Us punya campuran stealth, action, dan crafting. Lo bisa milih mau nyelinap pelan-pelan ala ninja atau hajar langsung pake shotgun—asal siap sama akibatnya. Musuhnya bukan cuma zombie, tapi juga manusia yang lebih buas dari makhluk terinfeksi itu sendiri.
Kita bisa bikin molotov, shiv, medkit, sampai bom paku dari barang-barang bekas. Tapi inget, sumber daya terbatas. Jadi tiap keputusan tuh penting banget. Mau bikin bom? Tapi lo butuh medkit juga? Dilema banget, coy.
Visual dan Audio yang Bikin Suasana Hidup
Nggak bisa dipungkiri, visual game ini cakep banget, apalagi versi remastered-nya di PS4 dan versi remake di PS5 (The Last of Us Part I). Lingkungannya kelihatan hidup, mulai dari kota terbengkalai sampai hutan lebat. Tapi yang paling keren? Ekspresi muka karakter-karakternya. Gila, ekspresinya bisa bikin lo ngerti perasaan mereka tanpa mereka ngomong sepatah kata pun.
Sementara itu, soundtrack garapan Gustavo Santaolalla juga nggak kalah keren. Musiknya minimalis, tapi kena banget. Kadang cuma dentingan gitar doang, tapi itu cukup buat bikin dada sesek.
Kenapa Game Ini Begitu Spesial?
-
Cerita yang kuat dan menyentuh
-
Banyak game bagus, tapi nggak semua punya cerita yang bisa bikin lo mikir bahkan setelah selesai main.
-
-
Karakter yang manusiawi
-
Joel dan Ellie bukan pahlawan sempurna. Mereka bikin kesalahan, mereka egois, mereka takut. Dan justru itu yang bikin mereka nyata.
-
-
Atmosfer post-apocalyptic yang meyakinkan
-
Dunia The Last of Us itu keras, brutal, tapi juga punya momen-momen indah yang bikin kita sadar bahwa harapan itu masih ada.
-
-
Pengalaman sinematik
-
Main game ini kayak nonton film Hollywood berkualitas, tapi kita yang jadi aktornya.
-
The Last of Us Part II: Cinta, Dendam, dan Kontroversi
Gak lengkap kalau nggak bahas sekuelnya. The Last of Us Part II rilis tahun 2020 dan langsung bikin internet pecah. Banyak yang suka, banyak juga yang marah. Tapi satu hal yang jelas, sekuel ini punya nyali. Ceritanya berani, nggak takut ambil keputusan yang bikin pemain gak nyaman.
Ellie tumbuh jadi lebih dewasa, dan kita diajak masuk lebih dalam ke dunia yang lebih gelap dan penuh luka. Meskipun nggak semua orang suka, lo gak bisa bilang game ini biasa aja. Ini adalah salah satu game paling ambisius dalam sejarah video game.
Adaptasi Serial HBO
Game sebagus ini akhirnya dilirik juga sama Hollywood. HBO bikin serial The Last of Us yang dibintangi Pedro Pascal sebagai Joel dan Bella Ramsey sebagai Ellie. Dan hasilnya? GILA. Kritik dan penonton kasih pujian tinggi-tinggi. Ceritanya cukup setia sama versi game, tapi ada juga beberapa penyesuaian biar cocok buat TV.
Adaptasi ini makin nunjukin betapa kuatnya cerita The Last of Us. Ini bukan cuma game. Ini adalah karya seni.
Wajib Main Sebelum Mati
Kalau lo belum pernah main The Last of Us, serius deh, lo kudu nyobain. Entah lo gamer berat atau pemain casual, ini adalah game yang bakal ninggalin bekas. Bukan karena action-nya aja, tapi karena pesan dan emosinya.
Lo bakal ketemu momen-momen yang bikin mikir, “Apa gue bakal ngelakuin hal yang sama kalo jadi Joel?” Atau, “Seberapa jauh lo bakal berjuang demi orang yang lo sayang?”
Game ini ngasih kita pertanyaan sulit. Tapi justru itu yang bikin dia beda.
Tolong untuk tidak meninggalkan link sampah didalam komentar, berkomentarlah dengan bijak dan relevan dengan isi artikel diatas.